Guru adalah sosok inspiratif yang layak untuk digugu dan ditiru. Menurut Undang-Undang N0.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, unggul berarti lebih tinggi (pandai, baik, cakap, kuat, awet, dan sebagainya) daripada yang lain-lain, dapat pula diartikan sebagai yang utama (terbaik, terutama). Guru yang unggul tercermin kepribadiannya. Seperti apakah guru pendidikan dasar yang unggul menurut penulis? Akan penulis bahas setelah kita mengupas satu per satu pengertian dari judul di atas.
Sosok guru unggul sangat diperlukan untuk mendidik para peserta didik generasi milenial.“Anak-anak hidup di zamannya” , zaman dimana hampir di semua aspek kehidupan telah diwarnai oleh sentuhan teknologi digital. Untuk menjawab tantangan zaman yang sedemikian hebat, guru sebagai ujung tombak pendidikan formal di Indonesia harus dibekali dengan wawasan dan ketrampilan pendidikan abad 21.
Permulaan Abad 21 ditandai dengan bergantinya tahun dari tahun 2000 menuju tahun 2001, yang disebut dengan Millenium ke 3 menurut kalender Gregorian. Banyak hal yang kemudian berubah di abad 21 ini, percepatan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem komunikasi seperti mudahnya akses internet menjadi salah satu ciri abad 21, dunia seakan-akan menjadi kecil dan berada dalam genggaman, apa yang terjadi di ujung dunia sana, akan dengan mudah diketahui oleh orang yang berada di ujung dunia yang lain, dalam waktu yang bersamaan, berbagai teknologi canggih yang pada intinya untuk mempermudah segala macam urusan manusia ditemukan, dikembangkan, dibuat dan dipakai oleh banyak orang dengan biaya yang sangat terjangkau.
Ciri abad 21 menurut Kemendikbud adalah tersedianya informasi dimana saja dan kapan saja, adanya implementasi penggunaan mesin (komputasi), mampu menjangkau segala pekerjaan rutin (otomatisasi) dan bisa dilakukan dari mana saja dan kemana saja (komunikasi). Ditemukan bahwa dalam kurun waktu
20 tahun terakhir telah terjadi pergeseran pembangunan pendidikan ke arah ICT sebagai salah satu strategi manajemen pendidikan abad 21 yang di dalamnya meliputi tata kelola kelembagaan dan sumber daya manusia ( Soderstrom, From, Lovqvist, & Tornquist, 2011) 1 . Abad ini memerlukan transformasi pendidikan secara menyeluruh sehingga terbangun kualitas guru yang mampu memajukan pengetahuan, pelatihan, ekuitas siswa dan prestasi siswa (Darling- Hammond, 2006 ; Azam & Kingdon, 2014).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar